Minggu, 20 Januari 2013
Minggu, 13 Januari 2013
Gambaran kehidupan manusia di Dunia
disampaikan oleh Erik Sudarmanto dalam Kajian Rihlah PM NA Mulyodadi serta di Kajian Jamaah Tahfidz Bambanglipuro.
----------------------------------------------------------------------------------------------
Manusia dilahirkan di Dunia ini tidak mempunyai apa-apa, tdk membawa apa-apa, serta tidak tahu apa-apa. Karena tabiatnya manusia ingin punya apa-apa, pengen tahu apa-apa. Tidak heran jika banyak manusia yang terlena dengan dunia ini, mereka pengen menguasai dunia ini sudah punya sepeda ontel kepengen sepda motor, setelah punya sepeda motor kepengen mobil dst, padahal kehidupan di dunia ini tiadalah kekal selamanya.
Pengibaratan manusia hidup itu adalah seseorang sedang dikejar-kejar harimau (malaikat maut) yang siap mencabut nyawa dirinya kapanpun dimanapun .
Dan orang tersebut jatuh kejurang dan menyangkut di sebuah batang pohon (dunia). Serta jurang dibawah itu penuh dengan binatang2 yang lebih ganas dari pada harimau.
Mau Naik di atas ada harimau mau turun ada binatang2 melata yang ganas di bawah jurang.
Pada waktu orang tersebut tersangkut di pohon jatuhlah setetes madu dari atas (kenikmatan dunia). dalam cerita ini nikmat yang ada di dunia ini di ibaratkan hanya setetes madu. *terus yang sebotol dimana?
Dan tanpa disadari ternyata di pohon tersebut terdapat dua buah ekor tikus (waktu) yang terus menerus menggerogoti batang pohon tersebut. *Karena setiap hari di gerogoti tikus, pastilah pohon tersebut akan patah dengan sendirinya.
Kalau kita hanya menikmati sedikit madu yang turun dari atas kita terlena denganya, kita tidak tahu bahwa ada kenikmatan yang lebih dari pada itu, sungguh kita akan menyesal di kemudian hari.
Selama kita tersangkut di pohon ini mari kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mempersiapkan diri, mencari bekal untuk kehidupan kita selanjutnya, kenikmatan dunia itu ibarat hanya setetes madu saja, yang satu botol nanti di surganya Allah SWT. Tikus(waktu) tidak pernah berhenti teman dia selalu menggerogoti batang pohon tersebut, kalau kita tidak sadar nanti waktu kita terbuang sia-sia.
Mari kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada ALLAH SWT, memperbaiki diri kita, ikuti kajian2 Islam, HORMATI KEDUA ORANG TUA, Makmurkan Masjid, Ajari Anak-anak ngaji dan masih banyak lagi.
“ Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali beribadah (mengesakan ibadahnya) kepada-Ku, Aku tidak mengendaki rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak mengendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku, Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan Lagi Maha Sangat Kuat” (Adz Dzariat:56-58)
Berkata Al Imam Ibnu Katsir tentang tafsir ayat ini : “Bahawasanya Allah ta’ala menciptakan makhluk untuk beribadah hanya kepadaNya saja tidak ada sekutu bagiNya. Barangsiapa mentaatiNya maka Allah akan membalasnya dengan balasan yang sempurna. Dan barngsiapa yang durhaka (menentang) kepadaNya maka Allah akan mengadzabnya dengan adzab yang sangat dahsyat. Dan Allah memberitakan bahwanya Dia tidak butuh kepada makhukNya bahkan merekalah yang butuh kepadaNya dan Dialah Yang menciptakan dan Yang memberi rizki mereka.
Efektivitas Sejati
7 prinsip, yang bila diterapkan sebagai kebiasaan hidup, akan menuntun seseorang mencapai efektivitas sejati. Setiap kebiasaan dibahas dalam bab tersendiri dengan inti-inti sebagai berikut :
1 . Be Proactive (Bersikap Proaktif).
Dalam menghadapi suatu masalah, kita bisa memilih untuk bersikap reaktif atau proaktif. Reaktif akan terjadi saat kita cenderung menyalahkan orang lain atau keadaan yang sulit. Sedangkan proaktif adalah sikap bertanggung jawab atas setiap aspek dalam kehidupan kita, yang selanjutnya membuat kita mengambil inisiatif dan tindakan. Intinya, jika dilihat dari definisi diatas sikap proaktif membuat kita tidak terhanyut oleh keadaan, tetapi justru kita yang berusaha mengendalikan keadaan. Dalam konsep "stimulus dan respons", keadaan adalah stimulus yang tidak dapat dikendalikan, tetapi manusia mempunyai daya untuk memilih respons apa yang akan dia ambil.
2. Begin with the End In Mind (Memulai dengan Tujuan di Pikiran).
Orang sukses biasanya adalah orang-orang yang memegang teguh cita-citanya, namun banyak orang yang memiliki cita-cita, tetapi sedikit yang mampu merealisasikannya. Agar bisa mencapai apa yang kita cita-citakan kita harus bisa memvisualisasikannya dari hal yang kecil sampai besar, bisa juga dengan memulai untuk menuangkan visi hidupnya itu dalam suatu pernyataan. Dengan membuat "Pernyataan Misi Pribadi", kita dibantu untuk berkonsentrasi dan mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi apa yang akan dihadapi sebelum kita bertindak.
3. Put First Things First (Dahulukan Yang Utama).
Seperti halnya diagram waktu yang mengajarkan kita untuk mempunyai tingkatan kepentingan. Setelah menentukan mana yang penting dan mendesak maka hal tersebut yang harus kita dahulukan, tapi bukan berarti melupakan tugas-tugas yang telah kita punya, hanya saja pengerjaannya kita dahulukan. Dengan sempitnya waktu, seorang pemimpin harus mampu mendelegasikan sebagian tugasnya. Pendelegasian tersebut akan efektif bila sejak awal ada kesepakatan hasil yang ingin dituju, jadi bukan semata rincian rencana kerja dari atas.
Kebiasaan 1- 3 merupakan kebiasaan yang berhubungan dengan diri sendiri untuk membangun karakter pribadi.
4. Think Win/Win (Berpikir Menang-Menang)
Terkadang saat kita dihadapkan dengan sebuah persaingan/permasalahan, kita harus memilih mana yang terbaik untuk kita. Ada saatnya kita mempunyai solusi yang merugika salah satu pihak, padahal sebaik-baiknya solusi yang diambil adalah yang bersifat win-win solution bagi kedua belah pihak yang sedang ada permasalahan.
5. Seek First to Understand, Then to be Understood (Mengerti Dulu, Baru Dimengerti).
Jika kita lihat bagaimana para psikolog atau dokter-dokter mengobati pasiennya adalah dengan cara benar-benar merasakan apa yang sedang pasien alami, baru setelah itu memberikan “obat”. Sifat manusia yang selalu ingin diperhatikan oleh orang lain akan membuat orang lebih terbuka menerima nasihat kita saat kita telah benar-benar memperhatikannya. Tinggal bagaimana kita untuk membangun komunikasi yang efektif.
6. Synergize (Sinergi)
jika kita bekerja dalam sebuah tim, salah satu hal yang dapat kita lihat dari kesuksesan suatu tim adalah saat komunikasi antar anggota tim berjalan secara baik, dengan cara saling menghormati pendapat-pendapat yang berlainan, saling membantu saat ada yang lemah dalam bidang tertentu, dan saling mengisi kelebihan-kelebihannya sehingga menjadikan tim yang solid. Intinya, galilah potensi dan kontribusi setiap anggota team. Jika sinergi dapat dicapai, maka hasil satu team lebih besar daripada hasil anggota bila bekerja sendiri-sendiri.
Kebiasaan 4,5,6 berhubungan dengan publik, yang diwujudkan dengan menguasai komunikasi dan kerjasama yang efektif dengan orang lain.
7. Sharpen the saw (Pertajam Gergaji)
Kebiasaan ini berfokus pada pembaharuan diri secara mental, fisik, emosional/sosial dan spiritual yang seimbang. Dengan kesibukan sehari-hari yang kita isi dengan berbagai kegiatan kita harus mempunyai waktu merefreshing fisik
1 . Be Proactive (Bersikap Proaktif).
Dalam menghadapi suatu masalah, kita bisa memilih untuk bersikap reaktif atau proaktif. Reaktif akan terjadi saat kita cenderung menyalahkan orang lain atau keadaan yang sulit. Sedangkan proaktif adalah sikap bertanggung jawab atas setiap aspek dalam kehidupan kita, yang selanjutnya membuat kita mengambil inisiatif dan tindakan. Intinya, jika dilihat dari definisi diatas sikap proaktif membuat kita tidak terhanyut oleh keadaan, tetapi justru kita yang berusaha mengendalikan keadaan. Dalam konsep "stimulus dan respons", keadaan adalah stimulus yang tidak dapat dikendalikan, tetapi manusia mempunyai daya untuk memilih respons apa yang akan dia ambil.
2. Begin with the End In Mind (Memulai dengan Tujuan di Pikiran).
Orang sukses biasanya adalah orang-orang yang memegang teguh cita-citanya, namun banyak orang yang memiliki cita-cita, tetapi sedikit yang mampu merealisasikannya. Agar bisa mencapai apa yang kita cita-citakan kita harus bisa memvisualisasikannya dari hal yang kecil sampai besar, bisa juga dengan memulai untuk menuangkan visi hidupnya itu dalam suatu pernyataan. Dengan membuat "Pernyataan Misi Pribadi", kita dibantu untuk berkonsentrasi dan mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi apa yang akan dihadapi sebelum kita bertindak.
3. Put First Things First (Dahulukan Yang Utama).
Seperti halnya diagram waktu yang mengajarkan kita untuk mempunyai tingkatan kepentingan. Setelah menentukan mana yang penting dan mendesak maka hal tersebut yang harus kita dahulukan, tapi bukan berarti melupakan tugas-tugas yang telah kita punya, hanya saja pengerjaannya kita dahulukan. Dengan sempitnya waktu, seorang pemimpin harus mampu mendelegasikan sebagian tugasnya. Pendelegasian tersebut akan efektif bila sejak awal ada kesepakatan hasil yang ingin dituju, jadi bukan semata rincian rencana kerja dari atas.
Kebiasaan 1- 3 merupakan kebiasaan yang berhubungan dengan diri sendiri untuk membangun karakter pribadi.
4. Think Win/Win (Berpikir Menang-Menang)
Terkadang saat kita dihadapkan dengan sebuah persaingan/permasalahan, kita harus memilih mana yang terbaik untuk kita. Ada saatnya kita mempunyai solusi yang merugika salah satu pihak, padahal sebaik-baiknya solusi yang diambil adalah yang bersifat win-win solution bagi kedua belah pihak yang sedang ada permasalahan.
5. Seek First to Understand, Then to be Understood (Mengerti Dulu, Baru Dimengerti).
Jika kita lihat bagaimana para psikolog atau dokter-dokter mengobati pasiennya adalah dengan cara benar-benar merasakan apa yang sedang pasien alami, baru setelah itu memberikan “obat”. Sifat manusia yang selalu ingin diperhatikan oleh orang lain akan membuat orang lebih terbuka menerima nasihat kita saat kita telah benar-benar memperhatikannya. Tinggal bagaimana kita untuk membangun komunikasi yang efektif.
6. Synergize (Sinergi)
jika kita bekerja dalam sebuah tim, salah satu hal yang dapat kita lihat dari kesuksesan suatu tim adalah saat komunikasi antar anggota tim berjalan secara baik, dengan cara saling menghormati pendapat-pendapat yang berlainan, saling membantu saat ada yang lemah dalam bidang tertentu, dan saling mengisi kelebihan-kelebihannya sehingga menjadikan tim yang solid. Intinya, galilah potensi dan kontribusi setiap anggota team. Jika sinergi dapat dicapai, maka hasil satu team lebih besar daripada hasil anggota bila bekerja sendiri-sendiri.
Kebiasaan 4,5,6 berhubungan dengan publik, yang diwujudkan dengan menguasai komunikasi dan kerjasama yang efektif dengan orang lain.
7. Sharpen the saw (Pertajam Gergaji)
Kebiasaan ini berfokus pada pembaharuan diri secara mental, fisik, emosional/sosial dan spiritual yang seimbang. Dengan kesibukan sehari-hari yang kita isi dengan berbagai kegiatan kita harus mempunyai waktu merefreshing fisik
Sabtu, 12 Januari 2013
Renungan Buat Suami Istri dan Calon Suami Istri
Renungan
buat para istri. Mengapa ridha suami itu adalah syurga bagimu wahai para istri?
1. Suamimu dibesarkan oleh ibu yang mencintainya
seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan
belum tentu mencintainya seumur hidupmu, bahkan sering kala rasa cintanya
padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.
2. Suamimu dibesarkan sebagai lelaki yang
ditanggung nafkahnya oleh ayah dan ibunya hingga dia beranjak dewasa. namun
sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu,
perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah
tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
…
…
3.Suamimu ridha menghabiskan waktunya untuk
mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. padahal dia tahu, di sisi Allah,
engkau lebih harus di hormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu
dibandingkan dirinya. namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan
dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik
daripadanya di sisi Allah.
4.Suamimu berusaha menutupi masalahnya
dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. sedangkan engkau terbiasa
mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi. padahal
bisa saja disaat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih
besar. namun tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang
dihadapi sendiri.
5.Suamimu berusaha memahami bahasa diammu, bahasa
tangisanmu. sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja.
itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
6.Bila
engkau melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka, karena dia
ikut bertanggung jawab akan maksiatmu. namun bila dia bermaksiat, kamu tidak
akan pernah di tuntut ke neraka. karena apa yang dilakukan olehnya adalah
hal-hal yang harus dipertanggung jawabkannya sendiri. SUBHANALLAH —
Tentu
tidak adil jika hanya istri yang selalu diminta untuk memahami dan bersikap
baik, para suami juga perlu diberi nasehat bagaimana cara memperlakukan
istrinya dengan baik. Berikut nasehat untuk para suami atau calon suami yang
saya copas dari sebuah milis.
Ada
8 nasihat untuk para lelaki, yang menurut saya cukup bagus juga, inilah ke 8
nasihat itu:
1. Kakek berkata, hargai istrimu sebagaimana
engkau menghargai ibumu, sebab istrimu juga seorang ibu dari anak-anakmu.
2. Jika marah boleh tidak berbicara dengan
istrimu, tapi jangan bertengkar dengannya (membentaknya, mengatainya,
memukulnya).
3. Jantung rumah adalah seorang istri. Jika hati
istri mu tidak bahagia, maka seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada
canda tawa, manja, perhatian). Maka sayangi istrimu agar dia bahagia dan kau
akan merasa seperti di surga.
4. Besar atau kecil gajimu, seorang istri tetap
ingin diperhatikan. Dengan begitu, maka istrimu akan selalu menyambutmu pulang
dengan kasih sayang.
5. dua orang yang tinggal 1 atap (menikah) tidak
perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa kalah. Karena keduanya bukan untuk
bertanding melainkan teman hidup selamanya.
6. Di luar banyak wanita idaman melebihi istrimu.
Namun mereka mencintaimu atas dasar apa yang kamu punya sekarang, bukan apa
adanya dirimu. Saat kamu menemukan masa sulit, maka wanita tersebut akan
meninggalkanmu dan punya pria idaman lain di belakangmu.
7. Banyak istri yang baik. Tapi di luar sana
banyak pria yang ingin
mempunyai istri yang baik dan mereka tidak mendapatkannya. Mereka akan menawarkan perlindungan terhadap istrimu. Maka jangan biarkan istrimu meninggalkan rumah karena kesedihan, Sebab ia akan sulit sekali untuk kembali.
mempunyai istri yang baik dan mereka tidak mendapatkannya. Mereka akan menawarkan perlindungan terhadap istrimu. Maka jangan biarkan istrimu meninggalkan rumah karena kesedihan, Sebab ia akan sulit sekali untuk kembali.
8. Ajarkan anak laki-lakimu bagaimana berlaku
terhadap ibunya, sehingga kelak mereka tahu bagaimana memperlakukan istrinya.
Subhanallah, nasehat-nasehat seperti ini
sangat berguna bagi hidup kita. Meskipun tidak dikenal siapa yang pertama kali
menuliskan nasehat tersebut, siapapun anda, mudah-mudahan pahala dari Allah SWT
dilimpahkan kepada anda.
Langganan:
Postingan (Atom)