“dan memberinya
rezeki dari arah yang tiada disangka - sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah SWT niscaya Allah SWT akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah
SWT telah mengadakan ketentuan bagi tiap tiap sesuatu.” (QS 65:3 )
——– )I(
—————- )I( ————- )I( ———-
Seandainya ada seekor semut kecil berwarna hitam,
berada di atas batu hitam yang sangat besar, dan batu besar itu berada di dalam
goa yang memiliki kedalaman teramat dalam, sungguh rezeki dia dijamin oleh
Allah SWT dan takkan sedikit pun terdholimi dan terlepas dari rahmat Allah SWT.
Begitupun sekawanan burung, yang mengepakkan sayapnya
di pagi hari. Menjelajah luasnya hamparan awan biru dan melintasi luasnya
samudera pasti rezeki (berupa makanan) bagi dia telah dijaminNya.
Mengapa burung itu merasa yakin akan mendapat makanan di pagi hari itu??
Siapa pula yang menuntun dan memberikan ilham dalam mengembara mencari makanan
kala itu?? Itu semua karena jaminan rezeki berada di tangan Allah SWT. Bahkan
makanan yang dia dapat bukan saja mengenyangkan perutnya, tetapi di tambah oleh
Allah hingga akhirnya sekembali ke sarangnya, burung itu pun bisa memberikan
makanan kepada anak anaknya yang di tinggal di sarang di atas ketinggian begitu
saja.
Kalau lah saja semut kecil hitam itu tidak terlepas
rezeki nya dari Allah SWT, burung burung itu yang tidak dibekali akal pun
mendapatkan rezeki dariNya, apakah kiranya kita (yang merupakan makhluk
ciptaanNya paling sempurna), yang lebih besar ukuran tubuhnya dari semut dan
burung akan dibiarkan begitu saja (tidak mendapatkan rezeki dariNya???)
Masalahnya bukan terletak pada dapat atau tidak dapat
rezeki hari ini (karena memang rezeki itu hak prerogatif dari Allah SWT).
Tetapi kurangnya usaha, kerja keras dari kita sendiri. Dan itu pun ternyata
tidak cukup sampai disitu saja, kita disuruh tawakkal atas rezeki. Karena
hitung hitungan untuk mendapatkan rezeki itu bukan seperti hitung hitungan
matematika pada umumnya. Ketika kita menginfakkan seratus rupiah pada
hakikatnya rezeki kita tidak berkurang seratus tapi akan bertambah (insya
allah) menjadi seribu. Karena setiap kita berbuat sekali kebaikan akan dibalas
dengan 10 ganjaran kebaikan dari Allah SWT. Namun ganjaran kebaikan dari Allah
SWT itupun tidak melulu berupa materi saja (bisa saja kesehatan, keselamatan,
keberkahan dll).
Kalau memang belum rezekinya, biarpun kita pontang
panting mencari, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala tetap saja (karena
belum rezekinya) dia takkan memperolehnya. Demikian pun kalau sudah menjadi
rezekinya, biarpun baru terbangun dari tidurnya pasti juga akan mendapatkannya
begitu saja karena skenario dari Allah SWT. Tapi janganlah lantas menyurutkan
dan menyebabkan kita tidak mau berikhtiar, ogah berusaha mencari rezeki.
Justeru tugas dan kewajiban kita itulah berikhtiar, masalah hasil kita serahkan
sepenuhnya kepada Allah SWT.
Kalau sudah begitu, mengapa kita begitu enggan
menyisihkan sebagian rezeki yang kita punya di saat kita kelebihan rezeki.
Dengan beralasan akan mengurangi rezeki kita sungguh itu alasan yang dicari
cari. Begitupun ketika kita kekurangan dalam rezeki hari ini, kenapa pula kita
mesti cuma menggerutu dan cuma sumpah serapah serta cuma meratapi nasib saja.
Tidakkah kau malu pada burung (dengan segala keterbatasannya dibanding kita
yang lebih sempurna dari nya). Toh setiap di pagi hari dia akan keluar dari
sarangnya, dia tidak menghiraukan akan mendapatkan makanan atau tidak, yang
penting bagi dia tetap terbang terbang dan terbang mencari rahmat rezekiNya.
Dan….. ada rahasia abadi tentang rezeki disana. Ya,
bisa saja kita akan mendapatkan rezeki dari arah yang tidak terduga duga, yang
tidak kita sangkakan sebelumnya. Namun untuk mendapatkannya, Allah SWT
mensyaratkan kita untuk bertawakkal kepadaNya, yang tentu sebelumnya telah
dimulai dengan ikhtiar kita. Jadi jangan takut miskin mengeluarkan infak dari
rezeki kita, jangan lah pula cuma menggerutu dan meratapi nasib saja, karena
ada rezeki laayahtahsib (tidak disangka sangka) telah menanti kita….
Wallahu’alam bishowab……
Ya Allah cukupkanlah rezeki bagi hambaMu ini,
ringankanlah selalu untuk menginfakkan sebagian rezekinya,,, Amin Ya Robb,,,,